Produk Batik Indonesia


Produk Batik Indonesia


  • Pencapan Rol (Roller Printing) -Bahan Tekstil
  • Desain Baju
  • Cara Mudah Mengukur Badan untuk Membuat Baju (menjahit pakaian / busana)
Pencapan Rol (Roller Printing) -Bahan Tekstil
Posted: 19 Dec 2011 06:01 PM PST


Mesin pencapan rol diciptakan pada tahun 1785 oleh Thomas Bell. Penciptaan mesin ini sangat penting dalam perkembangan industri tekstil khususnya industri tekstil bidang pencapan. Pencapan rol adalah pencapan kontinyu, mesin pencapan ini menggunakan rol cetak beralur yang dipahat/diukur/digrafir pada permukaannya sesuai dengan pola. Rol cetak membawa pasta cap yang disuplaikan oleh rol penyuap dan selanjutnya pasta cap dipindahkan pada kain yang dicap, metoda pencapan rol dapat dilihat pada gambar di sebelah.


(A) Silinder utama, silinder ini dilapisi oleh kain tebal yang disebut lapping (B) lapping ini bentuknya bantalan dan akan menahan kain ketika kain dicap/diwarnai. Silinder utama berputar selama pencapan berlangsung dankain dicap melalui bagian ini.(H) adalah bak berisi pasta zat warna penyuplai rol cetak. (F) rol cetak (G) rol penyuap (Furnishing roller), rol ini bisa dibuat dari rol kayu yang dilapisi kain atau rol sikat, bagian bawah rol penyuap dicelupkan pada pasta cap dan pada saat berputar akan membawa pasta cap yang akan menyuplai rol cetak. Rol penyuap bersinggungan dengan rol beralur dan pada saat yang bersamaan pasta cap mewarnai seluruh permukaan rol cetak, pasta cap pada permukaan rol cetak selanjutnya dihilangkan dengan pisau baja yang disebut dengan colour doctor (J) bagian yang beralur harus terisi pasta sedangkan bagian rol yang rata harus bersih dari pasta cap.
Kain yang akan dicap diletakkan dibelakang mesin biasanya dalam bentuk rol ataupun lipatan, kain berjalan secara terus menerus melewati diantara rol pencapan dan blanket (c), blanket terbuat dari wol asli, tetapi sekarang blanket terbuat dari campuran poliester kapas yang anti air. Blanket pada dasarnya digunakan untuk menahan tekanan rol pencapan, blanket tidak berujung dan terus menerus berputar untuk menghilangkan dan mengeringkan tempat pencapan Kain pengantar/Back grey (D) diletakkan di antara kain yang dicap dengan blanket, kain pengantar berfungsi untuk menyerap kelebihan pasta cap dan menghindari terjadinya migrasi zat warna keluar motif. Kain pengantar juga membantu meningkatkan kestabilan kain yang dicap selama proses pencapan berlangsung terutama kain tipis dan kain sintetis.Jika kain pengantar/back grey akan dicuci sebelum digunakan kembali harus dilepaskan dari mesin dan dikeringkan, untuk pencapan kain secara kontinyu mesin dilengkapi ruang pengering pada bagian atas mesin, kain setelah dicap melewati unit silinder pengering atau ruang udara panas.
Setelah rol cetak mentrasfer pasta zat warna pada kain, kemudian rol tersebut dibersihkan oleh pisau pembersih dari kuningan yang disebut Doctor lint (K) tujuannya adalah untuk menghilangkan kotoran baik berupa potongan benang atau serat yang menempel pada permukaan rol agar benang maupun serat tidak bercampur dengan pasta zat warna, bila hal ini terjadi dimana benang atau serat bercampur dengan pasta cap menyebabkan terjadinya goresan-goresan warna pada kain yang tidak diinginkan,juga untuk mencegah penodaan warna oleh serat atau benang yang menempel pada permukaan rol cetak.
Pada mesin pencapan rol multi warna, rol cetak letaknya mengelilingi rol utama kedudukannya diatur sedemikian rupa sehingga pasta cap yang dicapkan pada kain tepat pada pola yang seharusnya dicapkan dan menghasilkan kombinasinya warna yang sempurna. Susunan skema mesin multi warna yang lengkap dengan blanket tak berujung, pencuci blanket dan pengering kain ditunjukan pada gambar berikut.


Disalin dari Buku Sekolah


Desain Baju
Posted: 19 Dec 2011 03:45 AM PST

Berikut prinsip-prinsip desain baju (busana) disalin dari Mode -.
Untuk dapat menciptakan desain yang lebih baik dan menarik perlu diketahui tentangprinsip-prinsip desain. Adapun prinsip-prinsip desain yaitu :
1. Harmoni
Harmoni adalah prinsip desain yang menimbulkan kesan adanya kesatuan melalui pemilihan dan susunan objek atau ide atau adanya keselarasan dan kesan kesesuaian antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam suatu benda, atau antara benda yang satu dengan benda lain yang dipadukan. Dalam suatu bentuk, harmoni dapat dicapai melalui kesesuaian setiap unsur yang membentuknya.
2. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain yang dipadukan. Untuk mendapatkan suatu susunan yang menarik perlu diketahui bagaimana cara menciptakan hubungan jarak yang tepat atau membandingkan ukuran objek yang satu dengan objek yang dipadukan secara proporsional.
3. Balance
Balance atau keseimbangan adalah hubungan yang menyenangkan antar bagian-bagian dalam suatu desain sehingga menghasilkan susunanyang menarik. Keseimbangan ada 2 yaitu :
a. Keseimbangan simetris atau formal maksudnya yaitu sama antara bagian kiri dan kanan serta mempunyai daya tarik yang sama.
Keseimbangan ini dapat memberikan rasa tenang, rapi, agung dan abadi.
b. Keseimbangan asimetris atau informal yaitu keseimbangan yang diciptakan dengan cara menyusun beberapa objek yang tidak serupa tapi mempunyai jumlah perhatian yang sama. Objek ini dapat diletakkan pada jarak yang berbeda dari pusat perhatian.
Keseimbangan ini lebih halus dan lembut serta menghasilkan variasi yang lebih banyak dalam susunannya.
4. Irama
Irama dalam desain dapat dirasakan melalui mata. Irama dapat menimbulkan kesan gerak gemulai yang menyambung dari bagian yang satu ke bagian yang lain pada suatu benda, sehingga akan membawa pandangan mata berpindah-pindah dari suatu bagian ke bagian lainnya. Akan tetapi tidak semua pergerakan akan menimbulkan irama.
Irama dapat diciptakan melalui :
a. Pengulangan bentuk secara teratur
b. Perubahan atau peralihan ukuran
c. Melalui pancaran atau radiasi
5. Aksen/center of interest
Aksen merupakan pusat perhatian yang pertama kali membawa mata pada sesuatu yang penting dalam suaturancangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menempatkan aksen :
a. Apa yang akan di jadikan aksen
b. Bagaimana menciptakan aksen
c. Berapa banyak aksen yang dibutuhkan
d. Dimana aksen ditempatkan
6. Unity
Unity atau kesatuan merupakan sesuatu yang memberikan kesan adanya keterpaduan tiap unsurnya. Hal ini tergantung pada bagiamana suatu bagian menunjang bagian yang lain secara selaras sehingga terlihat seperti sebuah benda yang utuh tidak terpisah-pisah. Misalnya leher berbentuk bulat diberi krah yang berbentuk bulat pula dan begitu juga sebaliknya.

Menyiapkan Tempat Kerja, Alat dan Bahan dalam MENGHIAS BUSANA »
« Rahma Khairunnisa: Alhamdulillah, Sudah Kami Terima Ordernya…Terima Kasih

Cara Mudah Mengukur Badan untuk Membuat Baju (menjahit pakaian / busana)
Posted: 19 Dec 2011 02:34 AM PST

Ada dua cara mudah mengukur badan untuk membuat baju atasan atau dress panjang.
1. Dengan mengukur badan langsung.
2. Mengukur baju yang sudah jadi yang pas di badan
Biasanya kita menggunakan satuan centimeter (cm)
1. Cara Mengukur Badan langsung.
Lebih mudah, kita minta bantuan teman untuk mengukur badan kita. Menggunakan meteran fleksibel seperti yang biasa dipakai penjahit. Jika hanya ada penggaris, kita bisa menggunakan tali dan panjangnya diukur dengan penggaris atau meteran biasa.
a. Lingkar Dada
___Meteran kita lingkarkan sekeliling badan melalui buah dada diukur pas lalu + 4cm
b. Lebar Punggung / Pundak
___Diukur dari batas tengah kerung lengan kiri sampai kanan
c. Lingkar Pinggang
___Diukur sekeliling pinggang +2cm
d. Lebar Bahu
___Diukur dari lekuk leher sampai pada ujung bahu
e. Lingkar Kerung Lengan
___Diukur sekeliling kerung lengan dari bawah ketiak lalu diselakan atau dimasukkan dua jari
f. Panjang Lengan Pendek
___Diukur dari ujung bahu sampai siku untuk lengan pedek, sampai panjang yang dikehendaki untuk lengan panjang.
g. Panjang baju
___Diukur dari ujung bahu/pundak sampai panjang baju yang dikehendaki
2. Mengukur Baju
Untuk lebih mudah mengukur sendiri, paling mudah menggunakan baju kita yang sudah ada yang paling pas di badan kita.
Coba salah satu baju yang paling nyaman dipakai, dilepas, lalu di gelar di lantai.
Siapkan meteran, atau dengan penggaris biasa juga bisa, jika menggunakan cara ini.
a. PUNDAK. ukur dari ujung pundak ke ujung pundak satunya. Jika dikehendaki lingkar leher tertentu (tidak standar), tambahkan panjang dari sambungan jahitan di krah sampai ujung pundak.
b. PANJANG TANGAN. ukur panjang tangan, dari ujung pundak, sampai panjang yang dikehendaki (bisa ditambah atau dikurangi dari contoh bajunya)
c. LEBAR DADA. lebar dada diukur pas sambungan dibawah ketiak
diukur lebarnya saja, (dikalikan dua juga bisa untuk mengetahui lingkarnya.
d. LEBAR PINGGANG. jika di bagian pinggang ukurannya beda, diukur juga. Akan lebih kecil dari dada untuk yang langsing.
Jika perutnya besar, lebih besar dari panggul atau dada, maka dibuat sama antara lebar pinggang dengan lebar dada atau pinggul.
e. LEBAR PANGGUL. ukur lebar bagian panggul, atau lebar ujung baju model atasan (blus, kemeja, dll)
f. PANJANG BAJU. Panjang baju diukur dari sambungan jahitan di krah (leher) atau bagian pundak, sampai panjang yang dikehendaki, bisa pas, dikurangi, atau ditambah.
g. Bagian lain yang perlu diukur jika diinginkan adalah lebar tangan. Diukur pada ujung tangan, dan jika diinginkan beda dari standar, pangkal lengan juga bisa diberi ukuran.
Jika ada yang perlu ditambahkan, mohon tulis komentar di bawah.

Blus BlackYel – Dapatkan DISKON 40% khusus untuk satu-satunya yang ready ini »
« Produsen Big jill

Komentar